26 yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. 40: Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan: 41: berangkatlah ia mengelilingi Siria dan Kilikia sambil meneguhkan jemaat-jemaat di situ. Kisah Para Rasul 14; Kisah Para Rasul 16
Penganiayaanterhadap jemaat di Yerusalem. (8-1b) Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. 2 Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. 3 Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia
DalamKisah Para Rasul 10:34-36, merupakan kisah pelayanan rasul Pertus kepada Kornelius dan keluarga serta orang-orang yang bersama dengan dia. Adapun pelayanan lintas budaya yang tampak dari Kisah Para Rasul 10:34-36 yaitu: Memperkenalkan Kristus Sebagai Allah Yang Mengasihi Semua Orang (34) Implementasi strategi palayanan lintas budaya dalam
KisahPara Rasul 4:32-37, Khotbah Kisah Para Rasul 4:32-37, Renungan Kisah Para Rasul 4:32-37, Tafsiran Kisah Para Rasul 4:32-37 Bahan Khotbah Minggu, 26 Juli 2015 Pdt. Alokasih Gulo, M.Si [1] 4:42 Datanglah seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi abdi Allah roti hulu hasil, yaitu dua puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah
yaitusebagai anak-anak Tuhan (cf. Roma 8: 12 17). Apabila kita membaca perikop Kisah Para Rasul 8: 26-40, kita dapat merasakan dimensi pemberitaan Injil dari Filipus yang sangat sukses dan dinamis. Anda dan saya tentu mendambakkan suatu pengalaman seperti apa yang dialami oleh Filipus. Nah untuk itu
MakalahPeranan Nabi Dan Rasul. Buku Mini Kisah Nabi Dan Rasul. Kisah Para Nabi Dan Rasul 1. Kisah Para Nabi dan Rasul 1.pdf. Kisah Para Nabi Dan Rasul 1. Sifat-sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Nabi Dan Rasul. 26. Zaid bin Al-Khatthab, Rajawali pertempuran Yamamah â 351 40. Abdurrahman bin Auf, âApa yang membuatmu menangis, Wahai Abu
DalamKisah Para Rasul ada tiga versi berita mengenai peristiwa yang terjadi dalam perjalanan ke Damsyik - yang secara populer sering disebut sebagai peristiwa pertobatan Paulus, yaitu dalam Kisah 9:1-19a, 22:6-16 dan 26:12-18. Membandingkan ketiga versi cerita tersebut, kita temukan tiga perbedaan yang menarik untuk diperhatikan. [17]
1 Filipus mendapat pimpinan Tuhan (ay 26). âJalan sunyiâ (ay 26) seharusnya adalah âpadang pasirâ. Jadi, Filipus disuruh meninggalkan orang-orang Samaria yang sudah bertobat karena penginjilan yang ia lakukan (8:4-25), lalu pergi ke padang pasir,
Besokkumpul 1.Bacalah Kisah Para rasul 8:26-40 - 37807732 carenzanangin carenzanangin 26.01.2021 Sejarah Menggiatkan pajak dan pembagian ghanimah kepada para pasukan dan menyisakan untuk keluarga khalifah panjang masjid Pulau Penyengat adalaha.1890 mb.1892 mc.1970 md.1980 m
512 Banyak tanda ajaib dan mukjizat terjadi di antara orang banyak melalui tangan para rasul dan mereka semua dengan sehati berada di Serambi Salomo.. 5:13 Tidak ada dari yang lainnya memberanikan diri untuk bergabung dengan mereka, tetapi orang-orang sangat memuliakan mereka. 5:14 Dan, ada semakin banyak lagi jumlah orang yang percaya di dalam Tuhan,
KisahPara Rasul 8:26-40. Sida-sida dari tanah Etiopia. 8:26 Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi. 8:27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan
KisahPara Rasul 8. 1. Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. (8-1b) Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. 2. Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. 3.
940 Wong kabĂ©h mau nuli dikon metu dĂ©ning Rasul PĂ©trus. Rasul PĂ©trus nuli jĂ©ngkĂ©ng ndedonga. SawisĂ© mengkono Rasul PĂ©trus nuli nyedhaki layonĂ© Dhorkas karo ngandika: âTabita, tangia!â Dhorkas nuli melĂ©k, bareng weruh Rasul PĂ©trus, Dhorkas nuli tangi. 9:41 Rasul PĂ©trus nyekel tanganĂ©, nulungi Dhorkas enggonĂ© ngadeg.
KisahPara Rasul 1:13â26. Jelaskan bahwa setelah para Rasul kembali ke Yerusalem, mereka berkumpul dengan beberapa pria dan wanita yang setia, termasuk Maria, ibu Yesus, untuk berdoa dan beribadat. Ajaklah siswa untuk membaca Kisah Para Rasul 1:13 dalam hati dan menghitung jumlah Rasul yang terdaftar. Mintalah siswa untuk melaporkan apa yang
KISAHPARA RASUL. Pasal 1:1-11. Konten. Kebangkitan dan Kenaikan Yesus (1:3,9) Janji tentang Kedatangan Roh Kudus (1:8) Kerajaan Allah (1:3,6) Kerja dan Kuasa Roh Kudus (1:8) Gereja akan Bertumbuh (1:8). 40 â 49 M âą Pasal 9:32 â Pasal 15:35 âą GerejaBertumbuh: Funisia 59 M âą Pasal 15:36 â Pasal 26 âą GerejaBertumbuh: Asia
0BR1Pp.
Maka kata sida-sida itu kepada Filipus âAku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?â Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu âLihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?â [Sahut Filipus âJika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.â Jawabnya âAku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.â] Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Asali, otomotif, gadget, bisnis Kisah Para Rasul 8 26 âKemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.â Jalan itu jalan yang sunyiâ. Tuhan memberi petunjuk kepada Filipus untuk pergi ke sebelah selatan, ke jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza. Selanjutnya, dikatakan dalam Kitab Suci Indonesia bahwa Jalan itu adalah jalan yang sunyiâ. KJV which is desertâ = yang adalah padang pasir. RSV This is a desert roadâ = Ini adalah jalan padang pasir. Matthew Henry mengatakan bahwa Filipus tidak akan pernah memikirkan untuk pergi ke sana, karena sangat kecil kemungkinan untuk mendapatkan pelayanan di sana. Tetapi Tuhan mengutusnya ke sana. Kadang-kadang Allah membuka pintu kesempatan bagi pelayan-pelayanNya di tempat-tempat yang rasanya tidak memungkinkan untuk melayani. Kisah Para Rasul 8 27 âLalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadahâ. 1 Betul-betul hebat bahwa Filipus taat kepada Allah tanpa bertanya tentang apa yang akan ia lakukan di sana. Kalau saudara menjadi Filipus, maukah saudara taat seperti itu? 2 Seorang Etiopiaâ. Lenski âHe was an Ethiopian, a black man! AITHIOPS, from AITHO, to burn,â and OPS, countenance,â points to race and nationality and not merely to residence. Thus the idea of his being a Jew who had risen to great power in Ethiopia is at once excludedâ = Ia adalah seorang Etiopia, seorang negro! AITHIOPS, dari AITHO, membakarâ, dan OPS, wajahâ, menunjuk pada ras dan kebangsaan dan bukan semata-mata pada tempat tinggal. Maka gagasan bahwa ia adalah orang Yahudi yang mempunyai kedudukan tinggi di Etiopia segera dibuang - hal 337. 3 Ia adalah seorang sida-sidaâ. Adam Clarke âThe term eunuch was given to persons in authority at court, to whom its literal meaning did not apply. Potiphar was probably an eunuch only as to his office; for he was a married man. See Gen 3736; 391. And it is likely that this Ethiopian was of the same sortâ = Istilah sida-sidaâ diberikan kepada orang-orang yang mempunyai otoritas di istana, kepada siapa arti hurufiahnya tidak bisa diterapkan. Potifar mungkin adalah seorang sida-sida hanya berkenaan dengan jabatannya; karena ia adalah orang yang menikah. Lihat Kejadian 3736; 391. Dan adalah mungkin bahwa orang Etiopia ini adalah dari jenis yang sama. Catatan J. A. Alexander mengatakan bahwa dalam LXX, Potifar disebut sebagai sida-sida dalam Kej 3736 dan Kejadian 391. Adam Clarke tentang Matius 1912 âEunuchs.â EUNOUCHOS, from EUNEEN ECHEIN, to have the care of the bed or bedchamber;â this being the principal employment of eunuchs in the eastern countries, particularly in the apartments of queens and princessesâ = Sida-sidaâ. EUNOUCHOS, dari EUNEEN ECHEIN, mempunyai tugas untuk memelihara ranjang atau kamar tidurâ; ini merupakan pekerjaan utama dari sida-sida di negara-negara Timur, khususnya dalam apartemen dari ratu-ratu dan putri-putri. J. A. Alexander âEunuchâ originally means a chamberlain, and is so translated here by Tyndale and Cranmer. Its secondary meaning is derived from the oriental practice of employing emasculated men as guardians of the haremâ = Sida-sidaâ mula-mula berarti bendahara / pengurus rumah tangga raja, dan diterjemahkan demikian oleh Tyndale dan Cranmer. Arti sekundernya didapatkan dari praktek Timur untuk mempekerjakan orang-orang yang dikebiri sebagai penjaga-penjaga dari harem - hal 342. Lenski âThis man was a eunuch, which must be taken in the literal and not in the official sense, since his official position is described in the followingâ = Orang ini adalah seorang sida-sida, yang harus diartikan secara hurufiah dan bukan dalam arti jabatan, karena posisi jabatannya digambarkan dalam kata-kata berikutnya - hal 337. Dengan kata-kata ini Lenski memaksudkan bahwa sida-sida ini betul-betul adalah orang yang dikebiri. 4 Ia adalah seorang pembesar, kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopiaâ. Jadi, orang ini mempunyai kedudukan tinggi. 5 Ia pergi ke Yerusalem untuk beribadahâ. a Ia adalah seorang semi proselit. Lenski âWhen Luke adds that the eunuch had come to Jerusalem to worship ... he informs us that this Gentile was a proselyte of the gate. ... No eunuch could be more than a proselyte of the gate, since because of his mutilation he was debarred from entering the inner Temple courts Deut. 231. Yet read the great and special promises of the Lord to godly eunuchs as recorded in Isa. 564,5â [= Pada waktu Lukas menambahkan bahwa sida-sida ini telah datang ke Yerusalem untuk beribadah ... ia memberi informasi kepada kita bahwa orang non Yahudi ini adalah seorang proselit pintu gerbang. ... Tak ada sida-sida yang bisa lebih dari seorang proselit pintu gerbang / setengah proselit, karena pengebirian dirinya menyebabkan ia dilarang untuk masuk halaman dalam di Bait Allah Ul 231. Tetapi baca janji-janji besar dan khusus dari Tuhan kepada sida-sida yang saleh seperti yang dicatat dalam Yes 564-5] - hal 338-339. Ulangan 231 - âOrang yang hancur buah pelirnya atau yang terpotong kemaluannya, janganlah masuk jemaah TUHANâ. Yesaya 564-5 - â4 Sebab beginilah firman TUHAN Kepada orang-orang kebiri yang memelihara hari-hari SabatKu dan yang memilih apa yang Kukehendaki dan yang berpegang kepada perjanjianKu, 5 kepada mereka akan Kuberikan dalam rumahKu dan di lingkungan tembok-tembok kediamanKu suatu tanda peringatan dan nama - itu lebih baik dari pada anak-anak lelaki dan perempuan -, suatu nama abadi yang tidak akan lenyap akan Kuberikan kepada merekaâ. Dan dalam Kitab Suci memang ada sida-sida yang saleh / taat kepada Tuhan. Yeremia 387-13 - â7 Tetapi ketika didengar Ebed-Melekh, orang Etiopia itu - ia seorang sida-sida yang tinggal di istana raja - bahwa Yeremia telah dimasukkan ke dalam perigi - pada waktu itu raja sedang duduk di pintu gerbang Benyamin - 8 maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja itu, lalu berkata kepada raja 9 Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti di kota.â 10 Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!â 11 Ebed-Melekh membawa orang-orang itu dan masuk ke istana raja, ke gudang pakaian di tempat perbendaharaan; dari sana ia mengambil pakaian yang buruk-buruk dan pakaian yang robek-robek, lalu menurunkannya dengan tali kepada Yeremia di perigi itu. 12 Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, kepada Yeremia Taruhlah pakaian yang buruk-buruk dan robek-robek itu di bawah ketiakmu sebagai ganjal tali!â Yeremiapun berbuat demikian. 13 Kemudian mereka menarik dan mengangkat Yeremia dengan tali dari perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan ituâ. Yeremia 3916-18 - â16 Pergilah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu dan katakanlah kepadanya Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel Sesungguhnya, firmanKu terhadap kota ini akan Kulaksanakan untuk kemalangan dan bukan untuk kebaikannya, dan semuanya itu akan terjadi di depan matamu pada waktu itu juga. 17 Pada waktu itu juga, demikianlah firman TUHAN, Aku akan melepaskan engkau, dan engkau tidak akan diserahkan ke dalam tangan orang-orang yang kautakuti, 18 tetapi dengan pasti Aku akan meluputkan engkau engkau tidak akan rebah oleh pedang; nyawamu akan menjadi jarahan bagimu, sebab engkau percaya kepadaKu, demikianlah firman TUHAN.ââ. b Kepergiannya ke Yerusalem menunjukkan bahwa ia mempunyai kesungguhan dan pembaktian. Lenski âThe sincerity and the devotion of this proselyte are evident when we note that he undertook a journey of some 200 miles that was difficult at best and not without danger in order to visit Jerusalem and the Temple although he was debarred from entering beyond the court of the Gentilesâ = Ketulusan / kesungguhan dan pembaktian dari proselit ini nyata pada waktu ia melakukan perjalanan sekitar 200 mil yang sedikitnya sukar, dan bukan tanpa bahaya, supaya bisa mengunjungi Yerusalem dan Bait Allah sekalipun ia dilarang untuk masuk melebihi halaman untuk orang non Yahudi - hal 339. c Bagaimana orang Etiopia ini bisa mempercayai agama Yahudi? Adam Clarke âHad come to Jerusalem for to worship.â Which is a proof that he was a worshipper of the God of Israel; but how came he acquainted with the Jewish religion? ... In 1Kings 101, etc., we have the account of the visit paid to Solomon by the queen of Sheba, the person to whom our Lord refers, Matt 1242, and Luke 1131. It has been long credited by the Abyssinians that this queen, who by some is called Balkis, by others Maqueda, was not only instructed by Solomon in the Jewish religion, but also established it in her own empire on her return; that she had a son by Solomon named Menilek, who succeeded her in the kingdom; and, from that time until the present, they have preserved the Jewish religionâ = Telah datang ke Yerusalem untuk beribadahâ. Yang merupakan bukti bahwa ia adalah seorang penyembah dari Allah Israel; tetapi bagaimana ia bisa mengenal agama Yahudi? ... Dalam 1Raja-raja 101 dst, kita mempunyai cerita tentang kunjungan kepada Salomo oleh ratu Sheba, orang yang ditunjuk oleh Tuhan kita, Matius 1242, dan Lukas 1131. Telah lama dipercaya oleh orang-orang Abysinia bahwa ratu ini, yang oleh sebagian orang disebut Balkis, dan oleh yang lain Maqueda, bukan hanya diajar oleh Salomo dalam agama Yahudi, tetapi juga menegakkannya di kerajaannya sendiri setelah ia pulang; dan bahwa ia mempunyai seorang anak laki-laki dari Salomo bernama Menilek, yang menggantikannya dalam kerajaannya; dan sejak saat itu sampai sekarang, mereka telah memelihara agama Yahudi. Catatan saya tidak tahu sejauh mana cerita ini bisa dipercaya. d Pertobatan dari orang Etiopia ini menggenapi janji / nubuat dalam Firman Tuhan. Matthew Henry âWe have here the story of the conversion of an Ethiopian eunuch to the faith of Christ, by whom, we have reason to think, the knowledge of Christ was sent into that country where he lived, and that scripture fulfilled, Ethiopia shall soon stretch out her hands one of the first of the nations unto God, Ps 6831â [= Di sini kita mempunyai cerita tentang pertobatan dari sida-sida Etiopia pada iman kepada Kristus, oleh siapa, kita mempunyai alasan untuk berpikir / menganggap, bahwa pengenalan tentang Kristus dikirim ke negeri dimana ia tinggal, dan bahwa ayat Kitab Suci itu digenapi, Etiopia bersegera mengulurkan tangannya salah satu yang pertama dari bangsa-bangsa kepada Allah, Mazmur 6832]. Mazmur 6831-32 - â31 Hardiklah binatang-binatang di teberau, kawanan orang-orang kuat, penguasa-penguasa bangsa-bangsa! Injaklah mereka yang mengejar perak; serakkanlah bangsa-bangsa yang suka berperang! 32 Dari Mesir orang membawa barang-barang tembaga, Etiopia bersegera mengulurkan tangannya kepada Allahâ. e Orang Etiopia ini adalah orang non Yahudi pertama yang menjadi orang Kristen. Lenski âThe unnamed Ethiopian eunuch is the first Gentile converted to the Christian faith. He was, indeed, not a pagan but a proselyte of the gate and thus, however, still regarded as a Gentile by all Jewsâ = Sida-sida Etiopia yang tidak diberi nama ini adalah orang non Yahudi pertama yang bertobat / pindah agama kepada iman Kristen. Ia memang bukanlah seorang kafir, tetapi seorang proselit pintu gerbang, dan dengan demikian, bagaimanapun, tetap dianggap sebagai orang non Yahudi oleh semua orang-orang Yahudi - hal 335. Catatan jelas ada suatu kemiripan yang luar biasa antara sida-sida Etiopia ini dengan Kornelius. Mereka sama-sama adalah proselit pintu gerbang, yang lalu diinjili, dan lalu percaya kepada Kristus. Kisah Para Rasul 8 28 âSekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesayaâ. Matthew Henry âHe finds him reading in his Bible, as he sat in his chariot v. 28 ... Those that are diligent in searching the scriptures are in a fair way to improve in knowledge; for to him that hath shall be givenâ [= Ia mendapatinya sedang membaca Alkitabnya, pada waktu ia duduk di keretanya ay 28 ... Mereka yang rajin dalam mencari Kitab Suci ada di jalan yang baik untuk meningkatkan pengetahuan; karena kepada mereka yang mempunyai akan diberikan]. Kisah Para Rasul 8 29-30 â29 Lalu kata Roh kepada Filipus Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!â 30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?ââ. 1 Tadi Filipus telah mentaati Tuhan, dan sekarang ia mendapat pimpinan / petunjuk lagi, dan ia mentaatinya lagi. 2 Pertanyaan Filipus merupakan pertanyaan yang penting, dan menunjukkan bahwa pada waktu kita mendengar Firman Tuhan, kita perlu mengertinya. Bdk. Matius 1351 - âMengertikah kamu semuanya itu?â Mereka menjawab Ya, kami mengerti.ââ. Bdk. 1Korintus 1416-17 - â16 Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan aminâ atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan? 17 Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik, tetapi orang lain tidak dibangun olehnyaâ. Kisah Para Rasul 8 31 âJawabnya Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?â Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnyaâ. 1 Sida-sida ini tetap membaca Kitab Suci sekalipun ia tidak mengertinya. Matthew Henry âObserve, He read the scripture, though there were many things in it which he did not understand. Though there are many things in the scriptures which are dark and hard to be understood, nay, which are often misunderstood, yet we must not therefore throw them by, but study them for the sake of those things that are easy, which is the likeliest way to come by degrees to the understanding of those things that are difficultâ = Perhatikan, Ia membaca Kitab Suci, sekalipun ada banyak hal di dalamnya yang tidak ia mengerti. Sekalipun ada banyak hal dalam Kitab Suci yang gelap dan sukar untuk dimengerti, bahkan yang sering disalah-mengerti, tetapi kita tidak boleh membuangnya karenanya, tetapi mempelajarinya demi hal-hal yang mudah, yang merupakan jalan yang paling memungkinkan untuk datang secara bertahap pada pengertian tentang hal-hal yang sukar. 2 Kerendahan hati sida-sida ini ditunjukkan oleh pengakuannya dan kemauannya untuk diajar oleh Filipus. Calvin âHow should I?â Most excellent modesty of the eunuch, who doth not only permit Philip who was one of the common sort, to question with him, but doth also willingly confess his ignorance. And surely we must never hope that he will ever show himself apt to be taught who is puffed up with the confidence of his own wit. Hereby it cometh to pass that the reading of the Scriptures doth profit so few at this day, because we can scarce find one amongst a hundred who submitteth himself willingly to learn. For whilst all men almost are ashamed to be ignorant of that whereof they are ignorant, every man had rather proudly nourish his ignorance than seem to be scholar to other menâ = Bagaimana aku dapat ...?â Kerendahan hati yang paling hebat dari sida-sida, yang bukan hanya mengijinkan Filipus yang adalah orang biasa menanyainya, tetapi juga mau mengakui ketidak-mengertiannya. Dan pasti kita tidak pernah boleh berharap bahwa seseorang akan pernah menunjukkan dirinya sendiri cocok untuk diajar kalau ia sombong dengan keyakinan akan kepandaiannya sendiri. Karena itu pembacaan Kitab Suci memberi manfaat begitu sedikit orang pada jaman ini, karena kita hampir tak bisa menemukan satu orang dari seratus yang menundukkan dirinya dengan rela untuk belajar. Karena sementara semua orang merasa malu untuk ketidak-tahuan mereka, setiap orang lebih memilih untuk dengan bangga memelihara ketidak-tahuan mereka dari pada kelihatan menjadi murid dari orang lain. Calvin âthe eunuch submitteth himself humbly to Philip that by him he may be taught. ... Frantic men require inspirations and revelations from heaven, and, in the mean season, they contemn the minister of God, by whose hand they ought to be governed. Other some, which trust too much to their own wit, will vouchsafe to hear no man, and they will read no commentaries. ... And here we must remember, that the Scripture is not only given us, but that interpreters and teachers are also added, to be helps to us. For this cause the Lord sent rather Philip than an angel to the eunuch. For to what end served this circuit, that God calleth Philip by the voice of the angel, and sendeth not the angel himself forthwith, save only because he would accustom us to hear men?â = sida-sida itu menundukkan dirinya dengan rendah hati kepada Filipus supaya oleh dia ia bisa diajar. ... Orang-orang gila menghendaki pengilhaman dan wahyu dari surga, dan sementara itu mereka merendahkan / meremehkan pelayan Allah, oleh tangan siapa mereka harus diperintah / dikuasai. Beberapa orang lain, yang terlalu mempercayai kepandaian mereka sendiri, tak akan bersedia mendengarkan manusia, dan mereka tidak mau membaca buku-buku tafsiran. ... Dan di sini kita harus ingat, bahwa bukan hanya Kitab Suci yang diberikan kepada kita, tetapi bahwa penafsir-penafsir dan guru-guru juga ditambahkan, untuk menjadi penolong-penolong bagi kita. Karena itu Tuhan mengutus Filipus, dan bukannya malaikat, kepada sida-sida itu. Karena apa tujuannya jalan memutar ini, bahwa Allah memanggil Filipus dengan suara malaikat, dan tidak langsung mengutus malaikat itu sendiri, kecuali hanya karena Ia mau membiasakan kita untuk mendengar manusia?. Matthew Henry âHe invited Philip to come up and sit with him; ... Note, In order to our right understanding of the scripture, it is requisite we should have some one to guide us; some good books, and some good men, but, above all, the Spirit of grace, to lead us into all truthâ = Ia mengundang Filipus untuk naik dan duduk dengan dia; ... Perhatikan, supaya bisa mengerti Kitab Suci dengan benar, adalah perlu untuk mempunyai seseorang untuk membimbing kita; buku-buku yang baik, dan orang-orang yang baik, tetapi di atas semuanya, Roh kasih karunia, untuk membimbing kita pada seluruh kebenaran. 3 Jangan mengextrimkan kata-kata dari sida-sida itu. Adam Clarke âHow can I, except some man should guide me?â This is no proof that the Scriptures cannot be understood without an authorized interpreter,â as some of the papistical writers assert. How could the eunuch know anything of the Gospel dispensation, to which this scripture referred? That dispensation had not yet been proclaimed to him; he knew nothing about Jesus. But where that dispensation has been published, where the four Gospels and the apostolic epistles are at hand, everything relative to the salvation of the soul may be clearly apprehended by any simple, upright person. There are difficulties, it is true, in different parts of the sacred writings, which neither the pope nor his conclave can solve; and several which even the more enlightened Protestant cannot remove; but these difficulties do not refer to matters in which the salvation of the soul is immediately concernedâ = Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?â. Ini bukan bukti bahwa Kitab Suci tidak dapat dimengerti tanpa seorang penafsir yang mempunyai otoritasâ, seperti yang ditegaskan oleh sebagian penulis-penulis Katolik. Bagaimana sida-sida itu bisa tahu apapun tentang jaman Injil, pada mana bagian Kitab Suci ini menunjuk? Jaman itu belum diberitakan kepadanya; ia tidak mengetahui apapun tentang Yesus. Tetapi dimana jaman itu telah diberitakan, dimana keempat Injil dan surat-surat rasuli sudah ada, segala sesuatu yang berhubungan dengan keselamatan jiwa bisa dimengerti dengan jelas oleh orang yang sederhana dan jujur. Memang benar bahwa ada kesukaran-kesukaran, dalam berbagai-bagai bagian dari tulisan-tulisan kudus, yang tak bisa dipecahkan baik Paus maupun pertemuan kardinalnya; dan beberapa kesukaran yang bahkan tak bisa disingkirkan oleh orang Protestan yang paling diterangi; tetapi kesukaran-kesukaran ini tidak menunjuk pada hal-hal yang berhubungan langsung dengan keselamatan jiwa. Kisah Para Rasul 8 32-33 â32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulutNya. 33 Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usulNya? Sebab nyawaNya diambil dari bumi.â. KJV 32 The place of the scripture which he read was this, He was led as a sheep to the slaughter; and like a lamb dumb before his shearer, so opened he not his mouth 33 In his humiliation his judgment was taken away and who shall declare his generation? for his life is taken from the earthâ. Bdk. Yesaya 537-8 - â7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. 8 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umatKu ia kena tulahâ. KJV 7 He was oppressed, and he was afflicted, yet he opened not his mouth he is brought as a lamb to the slaughter, and as a sheep before her shearers is dumb, so he openeth not his mouth. 8 He was taken from prison and from judgment and who shall declare his generation? for he was cut off out of the land of the living for the transgression of my people was he strickenâ. 1 Kata-kata dari Yesaya dalam Kisah Para Rasul 8 32-33 ini diambil dari LXX / Septuaginta, dan agak berbeda dengan kata-kata dalam bahasa Ibraninya. Barnesâ Notes âIn his humiliationâ This varies from the Hebrew, but is copied exactly from the Septuagint, showing that he was reading the Septuagint. ... . The expression used in the Acts was taken from the Septuagint, and means substantially the same as the Hebrewâ = Dalam perendahanNyaâ. Ini berbeda dengan bahasa Ibraninya, tetapi disalin dengan persis dari Septuaginta, menunjukkan bahwa ia sedang membaca Septuaginta. ... Ungkapan yang digunakan dalam Kisah Rasul diambil dari Septuaginta, dan pada pokoknya mempunyai arti yang sama seperti dalam bahasa Ibraninya. Barnesâ Notes âThe Hebrew text is He was taken from prison and from judgment.â The word rendered prisonâ denotes any kind of detention,â or even oppression.â It does not mean, as with us, to be confined inâ a prison or jail, but may mean custody,â and be applied to the detention or custody of the Saviour when his hands were bound, and he was led to be tried. ... It is not known why the Septuagint thus translated the expression he was taken from prison,â etc., by in his humiliation,â etc. The word from prisonâ may mean, as has been remarked, however, from oppression,â and this does not differ materially from humiliationâ; and in this sense the Septuagint understood itâ = Text bahasa Ibraninya adalah Ia diambil dari penjara dan dari penghakimanâ. Kata yang diterjemahkan penjaraâ menunjuk pada seadanya jenis penahanan / penawananâ, atau bahkan penindasanâ. Itu tidak berarti, seperti bagi kita, untuk dibatasi dalamâ suatu penjara, tetapi bisa berarti tahananâ, dan diterapkan pada penahanan terhadap sang Juruselamat pada waktu tanganNya dibelenggu, dan Ia dibawa untuk diadili. ... Tidak diketahui mengapa Septuaginta menterjemahkan ungkapan ia diambil dari penjaraâ dst, dengan dalam perendahanNyaâ dst. Tetapi kata dari penjaraâ bisa berarti, seperti yang telah dikatakan, dari penindasanâ, dan ini pada pokoknya tidak berbeda dari perendahanâ; dan dalam arti ini Septuaginta mengertinya. Barnesâ Notes âThe meaning of the expression in the Septuagint and the Acts is clear. It denotes that in his state of oppression and calamity; when he was destitute of protectors and friends; when at the lowest state of humiliation, and therefore most the object of pity, that in addition to that,â justice was denied him; his judgment - a just sentence - was taken away, or withheld, and he was delivered to be put to death. His deep humiliation and friendless state was followedâ by an unjust and cruel condemnation, when no one would stand forth to plead his cause. Every circumstance thus goes to deepen the view of his sufferingsâ = Arti dari ungkapan dalam Septuaginta dan Kisah Rasul adalah jelas. Itu menunjukkan bahwa dalam keadaan penindasan dan bencana; pada waktu Ia tidak mempunyai pelindung atau sahabat; pada waktu ada dalam keadaan yang paling rendah dari perendahanNya, dan karena itu menjadi obyek yang paling hebat dari belas kasihan, bahwa sebagai tambahan terhadap hal ituâ, keadilan tidak Ia dapatkan; penghakimanNya - hukuman yang adil - diambil, atau ditahan, dan Ia diserahkan untuk dibunuh. PerendahanNya yang dalam dan keadaanNya yang tidak mempunyai sahabat diikuti oleh penghukuman yang tidak adil dan kejam, pada saat tak seorangpun berdiri untuk membela perkaraNya. Jadi, setiap peristiwa memperdalam pendangan tentang penderitaanNya. Barnesâ Notes âHis judgmentâ Justice, a just sentence, was denied him, and he was cruelly condemned. ... For his life ...â The Hebrew is, For he was cut off from the land of the livingâ; that is he was put to deathâ = PenghakimanNyaâ. Keadilan, hukuman yang adil, tidak Ia dapatkan, dan Ia dihukum dengan kejam. ... karena hidupNya ...â, Bahasa Ibraninya adalah, Karena ia dipotong dari negeri orang hidupâ; artinya, ia dibunuhâ. 2 Calvin menganggap bahwa bukan kebetulan sida-sida ini membuka dan membaca bagian dari kitab nabi Yesaya itu, tetapi ada pengaturan dari Providensia Allah sehingga ia membuka dan membaca bagian itu. Dengan demikian Filipus bisa menggunakannya untuk menjelaskan inti sari dari kekristenan kepada sida-sida itu. Jadi, mula-mula ada pimpinan dari Roh Kudus, dan setelah itu juga ada pelayanan dari manusia. Kisah Para Rasul 8 34 âMaka kata sida-sida itu kepada Filipus Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?ââ. 1 Calvin menggunakan ayat ini untuk menunjukkan bahwa sida-sida itu mempunyai keinginan yang sungguh-sungguh untuk belajar / mengerti. Dan bagi orang seperti ini Tuhan selalu mau memberikan pengertian. Tetapi sekalipun kita mempunyai kerinduan untuk belajar / mengerti Firman Tuhan, mengapa kita kadang-kadang tetap macetâ dalam pengertian, menjumpai bagian-bagian yang sukar yang tidak bisa kita mengerti? Ada beberapa jawaban yang diberikan oleh Calvin terhadap pertanyaan ini a Untuk menguji ketekunan / iman kita. b Untuk mengajar kita kerendahan hati. c Untuk mendorong kita untuk berdoa dengan lebih bersungguh-sungguh. d Untuk menyadarkan kita tentang hebatnya hikmat surgawi. 2 Text dari Yesaya 53 itu jelas sekali berbicara tentang Mesias, bukan tentang diri Yesaya sendiri. Dan beberapa, atau bahkan banyak, penafsir mengatakan bahwa orang-orang Yahudi kuno pada jaman Perjanjian Lama menafsirkan bahwa text ini memang menunjuk kepada Mesias, tetapi orang-orang Yahudi modern pada jaman Yesus tidak mau menafsirkan seperti itu. Albert Barnes mengatakan perlu diingat bahwa sida-sida itu baru saja dari Yerusalem. Mungkin sekali pada saat itu ada pertentangan di Yerusalem antara orang-orang kristen yang pro Yesus dan orang-orang Yahudi dan tokoh-tokoh agama Yahudi yang anti Yesus. Yang pro Yesus menggunakan text dari Yes 53 ini sebagai dasar bahwa Yesus adalah Mesias, dan orang-orang Yahudi / tokoh-tokoh agama Yahudi berusaha menghindari tekanan dari argumentasi itu dengan mengatakan bahwa dalam text ini Yesaya berbicara tentang dirinya sendiri atau nabi yang lain, tetapi bukan tentang Mesias. Kalau ini benar, maka jelas bahwa tokoh-tokoh agama Yahudi itu telah bertindak sangat kurang ajar, dan secara sengaja menyimpangkan arti dari Kitab Suci, dan dengan demikian secara sengaja melakukan penyesatan. Tetapi perlu diingat bahwa pada jaman sekarangpun ada banyak orang, yang demi kepentingan pribadi / golongan, secara sengaja menyimpangkan arti dari Kitab Suci, dan secara sengaja melakukan penyesatan. Ini adalah sesuatu, yang dalam keadaan apapun tidak boleh kita tiru! Kita harus menjunjung tinggi / menghormati kebenaran di atas segala-galanya, termasuk di atas kepentingan pribadi, golongan, uang dan sebagainya. Untuk orang-orang yang secara sengaja melakukan penyesatan, ayat di bawah ini harus mereka renungkan. Matius 187 - âCelakalah dunia dengan segala penyesatannya memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannyaâ. Kisah Para Rasul 8 35 âMaka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanyaâ. Dalam memberitakan Injil, kita harus memberitakan tentang Yesus! Di sini Filipus tak perlu susah-susah untuk mencari jalan / cara bagaimana ia bisa memberitakan Injil kepada sida-sida itu, karena text yang ditanyakan memang sudah berurusan langsung dengan injil. Tetapi seringkali, kalau seseorang bertanya tentang sesuatu yang tidak terlalu berurusan dengan injil, kita harus mencari jalan / cara, bagaimana kita bisa membelokkan pembicaraan kepada injil. Kalau orang yang bertanya itu adalah orang yang belum percaya, maka tak ada gunanya membahas hal-hal lain selain injil. Jangan menjawab menurut keinginannya, tetapi menurut kebutuhannya. Kisah Para Rasul 8 36 âMereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?ââ. Kalau ada orang yang menganggap bahwa baptisan yang dilakukan oleh Filipus terhadap sida-sida itu adalah baptisan selam, maka perlu mereka ketahui bahwa ini adalah padang pasir, dimana tidak mungkin bisa menemukan air yang cukup untuk melakukan baptisan selam. Yang mereka temukan pada saat itu hanyalah sedikit airâ, yang sama sekali tidak memungkinkan baptisan selam. Lenski âNo trace of a stream or a lake is found in this region, nor of a record of such water. The problem is not where to find enough water for immersion but where to find water at allâ = Tak ada jejak dari suatu sungai atau danau di daerah ini, ataupun catatan tentang adanya air seperti itu. Problemnya bukanlah dimana bisa menemukan air yang cukup untuk baptisan selam, tetapi dimana menemukan air sedikit saja - hal 345,346. Charles Hodge âHe was travelling through a desert part of the country towards Gaza, when Philip joined him, And as they went on their way they came unto a certain water EPI TI HUDOR, to some waterâ.There is no known stream in that region of sufficient depth to allow of the immersion of a manâ [= Ia sedang bepergian melalui bagian padang pasir dari negara itu menuju Gaza, ketika Filipus bergabung dengannya, Dan ketika mereka melanjutkan perjalanan mereka mereka sampai pada air tertentu EPI TI HUDOR, kepada sedikit airâ. Di daerah itu tidak diketahui adanya sungai dengan kedalaman yang cukup untuk memungkinkan penyelaman seorang manusia] - Systematic Theologyâ, vol III, hal 535. Kisah Para Rasul 8 37 â[Sahut Filipus Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.â Jawabnya Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.â]â. 1 Perhatikan bahwa dalam terjemahan Kitab Suci Indonesia ayat ini diletakkan dalam tanda kurung tegak, yang menunjukkan bahwa ayat ini diragukan keasliannya. Mengapa? Karena ayat ini hanya ditemukan dalam manuscript-manuscript yang kurang baik, dan itupun dalam bentuk berbeda-beda. 2 Kalau kita tetap mau membahas ayat ini, maka ada 2 hal yang bisa dibahas a Filipus memberikan persyaratan percayaâ untuk baptisan. Matthew Henry mengatakan bahwa Filipus baru saja ditipuâ oleh Simon tukang sihir, yang mengaku percaya dan lalu dibaptis oleh Filipus, padahal sebetulnya ia belum percaya Kisah Para Rasul 85-24. Tetapi hal itu tidak menyebabkan Filipus mempersukar / mempersempit jalan masuk ke dalam gereja dari pada yang seharusnya. Ia tetap hanya memberikan syarat percayaâ dan tidak lebih dari itu! Matthew Henry âObserve, Though Philip had very lately been deceived in Simon Magus, and had admitted him to baptism, though he afterwards appeared to be no true convert, yet he did not therefore scruple to baptize the eunuch upon his profession of faith immediately, without putting him upon a longer trial than usual. If some hypocrites crowd into the church, who afterwards prove a grief and scandal to us, yet we must not therefore make the door of admission any straiter than Christ has made it; they shall answer for their apostasy, and not weâ = Perhatikan, sekalipun Filipus akhir-akhir ini telah ditipu oleh Simon tukang sihir, dan telah menerima dia pada baptisan, sekalipun belakangan ia terlihat bukan sebagai petobat yang sejati, tetapi hal itu tidak menyebabkan ia segan untuk membaptis sida-sida itu segera setelah pengakuan imannya, tanpa menempatkannya pada ujian yang lebih lama dari biasanya. Jika seorang munafik mendesak masuk ke dalam gereja, yang belakangan terbukti menjadi suatu kesedihan dan skandal bagi kita, hal itu tidak boleh menyebabkan kita membuat pintu masuk lebih sempit dari pada Kristus telah membuatnya; mereka, dan bukan kita, akan bertanggung jawab untuk kemurtadan mereka. Penerapan tidak salah menyuruh seseorang ikut katekisasi sebelum baptisan, selama itu tidak dimutlakkan. Tetapi katekisasinya harus betul-betul merupakan pelajaran dasar, dan ini tidak boleh dijadikan syarat mutlak. Kalau kita yakin orang itu betul-betul sudah percaya, boleh saja langsung membaptisnya tanpa melalui katekisasi, dan menyuruh orang itu ikut katekisasi setelah baptisan. b Dari percayaâ menjadi percayaâ. Tadinya jelas bahwa sida-sida itu sudah percayaâ, tetapi boleh dikatakan ia percayaâ dengan iman Perjanjian Lama, kepada Kristus / Mesias yang akan datang. Sekarang setelah diinjili oleh Filipus, ia percayaâ dengan pengetahuan dan iman yang lebih sempurna. Calvin tentang Kisah Para Rasul 8 836 âThe eunuch knew before that there was one God, who had made the covenant with Abraham, who gave the law by the hand of Moses, which separated one people from the other nations, who promised Christ, through whom he would be merciful to the world. Now he confesseth that Jesus Christ is that Redeemer of the world, and the Son of God; under which title he comprehendeth briefly all those things which the Scripture attributeth to Christâ = Sida-sida itu tahu sebelumnya bahwa di sana ada satu Allah, yang telah membuat perjanjian dengan Abraham, yang memberikan hukum Taurat melalui Musa, yang memisahkan satu bangsa dari bangsa-bangsa lain, yang menjanjikan Kristus, melalui siapa Ia akan bersikap penuh belas kasihan kepada dunia. Sekarang ia mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Penebus dunia itu, dan Anak Allah; dalam gelar mana ia mengerti secara ringkas semua hal-hal yang Kitab Suci hubungkan dengan Kristus. Matthew Henry âHe was before a worshipper of the true God, so that all he had to do now was to receive Christ Jesus the Lord. 1. He believes that Jesus is the Christ, the true Messiah promised, the anointed One. 2. That Christ is Jesus - a Saviour, the only Saviour of his people from their sins. And, 3. That this Jesus Christ is the Son of God, that he has a divine nature, as the Son is of the same nature with the Father; and that, being the Son of God, he is the heir of all things. This is the principal peculiar doctrine of Christianity, and whosoever believe this with all their hearts, and confess it, they and their seed are to be baptizedâ [= Sebelumnya ia adalah seorang penyambah dari Allah yang benar, sehingga semua yang harus ia lakukan sekarang adalah menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan. 1 Ia percaya bahwa Yesus adalah Kristus, Mesias yang sejati / benar yang dijanjikan, Orang yang diurapi. 2 Bahwa Kristus adalah Yesus - seorang Juruselamat, satu-satunya Juruselamat umatnya dari dosa-dosa mereka. Dan, 3 Bahwa Yesus Kristus ini adalah Anak Allah, bahwa Ia mempunyai hakekat ilahi, seperti Sang Anak adalah dari hakekat yang sama dengan Sang Bapa; dan bahwa sebagai Anak Allah, Ia adalah ahli waris dari segala sesuatu. Ini merupakan doktrin khas dan utama dari kekristenan, dan siapapun mempercayai ini dengan segenap hati mereka, dan mengakuinya, mereka dan anak-anak mereka harus dibaptiskan]. Kisah Para Rasul 8 38-39a 38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. 39a Dan setelah mereka keluar dari air, ...â. Ayat ini menyebabkan terjadinya pertentangan tentang apakah di sini dilakukan baptisan selam atau bukan. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan 1 Lenski mengatakan bahwa di sini tak diceritakan tentang pelepasan jubah / pakaian, yang tentu harus terjadi kalau baptisan dilakukan dengan selam. Lenski âNeither here nor elsewhere do we read that a robe or garment was laid aside before baptismâ = Baik di sini maupun di tempat lain kita tidak membaca bahwa jubah atau pakaian dikesampingkan sebelum baptisan - hal 346. Catatan saya berpendapat bahwa hal ini hanya bisa dijadikan argumentasi tambahan, bukan yang utama, dari baptisan non selam, karena Kitab Suci memang sering tak menceritakan detail-detail seperti itu. 2 Terjemahan dari kata-kata Yunani EIS dan EK. a Tentang kata Yunani EIS, yang diterjemahkan intoâ = ke dalam. Barnes mengatakan bahwa kata Yunani EIS tidak harus diterjemahkan intoâ = ke dalam, tetapi bisa diterjemahkan to / untoâ = ke / pada / kepada, atau nearâ = dekat. Ia memberikan beberapa contoh 1. Yohanes 1138a - âMaka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke Yunani EIS kubur ituâ. 2. Lukas 1149 - âSebab itu hikmat Allah berkata Aku akan mengutus kepada Yunani EIS mereka nabi-nabi dan rasul-rasul ...â. 3. Yohanes 45 - âMaka sampailah Ia ke Yunani EIS sebuah kota di Samariaâ. 4. Yohanes 214 - âKetika hari mulai siang, Yesus berdiri di Yunani EIS pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesusâ. Dan kalaupun diterjemahkan intoâ = ke dalam, tetap memungkinkan untuk ditafsirkan bahwa mereka hanya berdiri di dalam air, tanpa terendam seluruhnya, dan baptisan lalu dilakukan dengan percik atau tuang. b Tentang kata Yunani EK, Barnes mengatakan bahwa kata depan ini kontras dengan kata depan EIS di atas. Bisa di artikan out ofâ = keluar dari, dan bisa juga diartikan fromâ = dari. 3 Lukas, sebagai penulis kitab Kisah Rasul, secara menekankan, menggabungkan Filipus dan sida-sida sebagai subyek, dan menggunakan hanya satu kata kerja untuk subyek gabungan itu. Mari kita perhatikan textnya sekali lagi. Kisah Para Rasul 8 38-39a 38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. 39a Dan setelah mereka keluar dari air, ...â. Keterangan a Untuk kata kerja turunâ subyeknya digabungkan, yaitu keduanyaâ. Lalu ditekankan lagi dengan kata-kata baik Filipus maupun sida-sida ituâ. b Untuk kata kerja keluarâ, subyeknya digabungkan lagi, yaitu merekaâ. Karena itu, kalau kata-kata turun ke dalam airâ diartikan sebagai terendam di bawah permukaan airâ untuk sida-sida yang menunjukkan baptisan selam, maka itu juga harus berlaku untuk Filipus. Dan kalau kata-kata keluar dari airâ diartikan keluar dari bawah permukaan airâ untuk sida-sida yang menunjukkan baptisan selam, maka lagi-lagi itu juga harus berlaku untuk Filipus. otomotif, gadget, bisnis Dan ini jelas tidak mungkin! Bagaimana mungkin yang dibaptis direndam di bawah air bersama-sama dengan yang membaptis? Lenski âThose who make the words they both went down EIS, into, the waterâ a part of the baptismal act in order to obtain immersion by means of EIS TO HUDOR, into the water,â prove too much Philip went down under the water as well as the eunuchâ = Mereka yang membuat kata-kata keduanya turun ke dalam EIS, ke dalam, airâ sebagian dari tindakan baptisan untuk mendapatkan baptisan selam dengan cara EIS TO HUDOR, ke dalam airâ, membuktikan terlalu banyak Filipus maupun sida-sida turun ke bawah air / permukaan air - hal 347. Lenski âThe difficulty lies in AMPHOTEROI, both,â Luke even adding both Philip and the eunuch.â To be sure, EIS and EK are correlatives; as far as the one takes into,â so far the other takes out of.â But these prepositions apply to both Philip and the eunuch.â Take your choice toâ the water, fromâ the water; or stepping intoâ and again stepping out ofâ the water; or down underâ the water and again up from underâ the water. Total immersion if you prefer, but for both.â Not we but Luke combine themâ = Kesukarannya terletak dalam AMPHOTEROI, keduanyaâ, dan Lukas bahkan menambahkan baik Filipus maupun sida-sida ituâ. Memang EIS dan EK berhubungan; kalau yang satu diartikan ke dalamâ maka yang lain diartikan keluar dariâ. Tetapi kata-kata depan ini berlaku untuk Filipus maupun sida-sida. Tentukan pilihanmu keâ air, dariâ air; atau melangkah ke dalamâ dan lalu melangkah keluar dariâ air; atau turun ke bawahâ air dan lalu naik dari bawahâ air. Engkau boleh memilih perendaman total, tetapi untuk keduanyaâ. Bukan kami, tetapi Lukas, menggabungkan mereka - hal 347. Kisah Para Rasul 8 39b-40 â39b Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. 40 Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisareaâ. 1 Mungkin ini merupakan suatu mujijat. 2 Kita harus meniru Filipus, yang betul-betul terus menerus memberitakan Injil! Catatan Pdt. Budi Asali, meraih gelar Master of Divinity dari Reformed Theological Seminary RTS, Jackson, Mississippi, United States of America -o0o-
Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, kalau kita melihat nats ini, maka kita menemukan satu tokoh yang bernama Filipus sedang diutus oleh Tuhan untuk melayani satu jiwa yakni Sida Sida Ethiopiaâ. Sida Sida ini adalah bendahara negeri ethiopia yang baru saja turun dari Yerusalem dimana ia beribadah kepada Tuhan. Sedangkan Filipus adalah seorang hamba Tuhan yang baru saja menyelesaikan pelayanan kebangunan rohani di Samaria. Ada banyak jiwa yang dimenangkan untuk Kristus disana. Namun jumlah banyak yang diselamatkan oleh Tuhan melalui pemberitaan Filipus, tidaklah menjadi suatu ukuran yang mutlak untuk karya penyelamatan Allah. Tuhan malah mengutus Filipus kepada satu jiwa yang sedang dalam perjalanan pulang dengan melewati padang gurun yang panas. Banyak orang berfikir bahwa Tuhan selalu ingin mencapai banyak jiwa, tapi itu keliru, karena bagi Tuhan satu jiwapun berharga di mataNya. Tuhan Yesus mengatakan apabila ada satu orang yang bertobat di muka bumi ini, maka ada banyak malaikat di sorga bersorak-sorak memuji Allah. Jadi walaupun ada satu jiwa yang perlu diselamatkan menurut rencana Tuhan, maka Tuhan sanggup mengirim orang untuk melayani. Tuhan mengutus Filipus untuk melayani satu jiwa ini walaupun tidak ada yang melihat Sida Sida ini. Bapa/Ibu/Sdr/i Dalam pelayanan Filipus kepada Sida Sida ini, kita dapat melihat ada hal yang sangat penting untuk penyelamatan. Yang pertama, keselamatan jiwa seseorang adalah insiatif dari Tuhan. Tuhan mempunyai rencana untuk menyelamatkan Sida Sida Ethiopia ini tidak pernah terpikirkan oleh Filipus. Filipus sedang memfokuskan dirinya untuk memberikan bimbingan kepada ribuan orang yang baru mengalami jamahan Tuhan di Samaria. Mereka baru saja dipersatukan dalam gereja baru yang dimulai Filipus. Tapi malaikat Tuhan memimpin Filipus kepada jalan yang tidak pernah ia sangka. Di suatu tempat yang panas, tandus, jarang orang lewat disitu, dan tempat dimana banyak petualang-petualang yang lewat. Anehnya Tuhan memperhatikan ada seorang yang sedang membaca kitab nabi Yesaya dan sedang bertanya-tanya dalam hatinya mengenai arti dari ayat yang sedang dibacanya itu. Bapa/Ibu/Sdr/i Inisiatif Allah adalah awal dari tindakan penyelamatan Sida Sida ini. Tidak ada seorang manusiapun yang merencanakan keselamatan untuk manusia, tapi Allah secara pribadi yang merencanakannya. Betapa bahagianya Sida Sida di Ethiopia ini. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, begitu juga dengan kita, kita sudah diselamatkan oleh Kristus, maka kita harus menyadari bahwa Tuhanlah yang penuh kasih telah merencanakan keselamatan jiwa kita ini. Tidak ada seorang manusiapun dalam dunia ini merencanakan keselamatan kita. Keselamtan jiwa kita tidak direncanakan oleh pendeta, tidak oleh penginjil, tidak oleh saudara kita yang sudah percaya, juga tidak oleh malaikat, semuanya adalah inisiatif dari Allah. Inisiatif yang paling besar adalah bahwa Yesus telah mengorbankan diriNya di kayu salib sehingga kita mengalami penebusan dari dosa. Tanpa salib Kristus, yakni inisiatif awal, maka kita berada dalam kebinasaan. Sebab itu haruslah kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk kasih dan perhatianNya kepada kita. Melalui pengorbananNya di kayu salib, semua orang berdosa telah dimasukkan kedalam agenda penyelamatanNya. Tidak seorangpun Ia inginkan binasa. Kasih Allah akan terbukti dalam kehidupan bapa/Ibu/sdr/I ketika bapa/Ibu/sdr/I menerima karya penyelamatan itu. Pada suatu hari, ada seorang budak perempuan yang cantik dibawa oleh tuannya untuk dilelang di pasar budak di salah satu kota di India. Melihat pemudi yang cantik ini, maka datanglah anak-anak muda berduyun-duyun untuk membelinya. Kemudian pengusaha pelelangan ini mulai menawarkan kepada orang banyak yang hadir disitu. Setiap pemuda menawarkan bayaran yang tinggi untuk pemudi yang cantik ini. Mereka saling bersaing dalam membanting harga yang tinggi-tinggi. Sehingga di pasar lelang ini begitu riuh dengan persaingan harga untuk membeli budak yang cantik. Tiba-tiba muncul seorang tua yang peot dan kumal menawarkan harga yang begitu tinggi sehingga tidak seorangpun yang dapat menyainginya lagi. Lalu budak yang cantik harus menjadi budak si bapak tua ini. Namun perempuan ini merasa geli dan tidak rela mengikutinya. Kemudian bapak tua ini datang kepada perempuan ini, lalu ia mengatakan, âanakku, janganlah engkau takut, aku telah membelimu dengan harga yang tinggi supaya engkau dapat hidup dengan bebas, engkau tidak usah mengikuti aku dan menjadi budakku. Lalu bapak tua ini merobek dokumen hak memiliki budak di tangannya dan membiarkan perempuan ini pergi dengan bebas. Melihat apa yang dilakukan oleh bapak tua ini, perempuan ini menangis dan terharu, lalu perempuan ini mengatakan, pak, biarkanlah aku mengikut bapak dan aku mau melayani bapak sebagai bapaku dan bukan sebagai tuan, karena bapak telah membebaskan aku dari perbudakan. Pengorbanan Yesus menunjukan bahwa kita telah lunas dibayar dan kita masuk dalam agenda keselamatan yang dirancang oleh Tuhan, tetapi apakah benar bapa/Ibu/sdr/I sudah menerima keselamatan itu atau sudah sekian lama ikut Tuhan masih ada diantara saudara yang ragu. Kalau masih ada keraguan diantara daudara maka malam ini adalah waktunya untuk saudara datang kepada Tuhan dan terimalah anugerah Tuhan dengan ucapan syukur. Yang kedua, Tuhanlah yang mengusahakan jalan untuk penyelamatan itu. Dalam Allah berinisiatif untuk penyelamatan Sida Sida, Allah jugalah yang mempersiapkan orang yang akan melayani. Allah tidak panggil Paulus atau Petrus, atau Silas untuk pergi mengunjungi Sida Sida, tapi Ia mengutus Filipus, padahal waktu itu Filipus sedang sibuk dengan pelayanan di Samaria dan kemudian dikunjungi oleh Petrus dan Yohanes. Hal ini berarti bahwa Allah menggunakan juga cara Allah sendiri untuk membawa penyelamatan. Untuk Sida Sida, Allah tidak menggunakan kebangunan rohani besar-besaran di lapangan terbuka, tapi ia dilayani oleh Filipus secara pribadi. Dengan cara Allah ini maka Filipus dapat memenangkan Sida Sida ini dengan baik. Jadi dalam bagian pertama, keselamatan jiwa itu ada dalam peranan Allah, sedangkan bagian yang kedua, adalah peranan Allah dan hamba Tuhan yang diutus. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, Tuhanlah yang mengusahakan juga penyelamatan jiwa kita. Ia mengirim hamba-hamba Tuhan untuk memberitakan injil kepada bapa/Ibu/sdr/I ditempat ini. Allah mengirim seseorang yang tertentu untuk melayani bapa/Ibu/sdr/I. Allah menggunakan caraNya sendiri untuk itu. Tidak seorang manusiapun yang mengertinya. Ada berbagai cara Allah mengadakan tindakan penyelamatan, mungkin itu melalui penginjilan pribadi, kebangunan rohani seperti malam ini, atau melalui berita Injil di radio, televisi, atau melalui suatu peristiwa yang besar. Semuanya itu digunakan oleh Allah secara khusus untuk maksud penyelamatan. Penyelamatan itu dapat terjadi dalam waktu singkat ataupun dalam jangka waktu yang lama. Semuanya itu ada dalam rencana Tuhan. Dan malam ini juga merupakan jalan Tuhan untuk menyampaikan berita ini kepada bapa/Ibu/sdr/I. Yang ketiga, Tuhan melihat hati dari seseorang yang mau sungguh-sungguh mengenal kebenaran. Disini kita melihat walaupun Allah itu berperan dengan Filipus untuk maksud penyelamatan, kesungguhan Sida Sida itu juga menentukan keselamatannya. Jadi Allah tidak melakukan penyelamatan secara sepihak atau dengan cara paksa, tapi Allah juga mau supaya mereka yang mau diselamatkan itu mengambil bagian didalamnya yakni memiliki hati yang mau mendengar dan memberi respons. Ketika Filipus menjelaskan kebenaran Firman Allah kepada Sida Sida, maka ada respons yang baik. Ia mengambil keputusan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Bahkan Sida Sida menyerahkan dirinya untuk dibaptis oleh Filipus dalam perjalanannya. Jadi dalam penyelamatan, ada bagian yang dikerjakan oleh Allah, oleh hamba Tuhan dan oleh si pendengar Firman. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, dalam tindakan penyelamatan Allah kepada kita, Tuhan juga menantikan dan menunggu jawaban kita yang positif. Ia ingin kesungguhan hati kita untuk menerima, dan bukan dengan paksaan. Jadi setiap orang yang mendengar Injil, ia harus memberikan jawaban atau respons dengan sukacita, ia tidak perlu dirayu, dibujuk, disuap, atau dengan cara berkompromi dengan dosa-dosanya supaya ia menerima Yesus, tapi dengan segala senang hati dan sukarela memberikan jawaban yang pasti. Ketika Injil diberitakan, maka Allah menanti dan mananti apa jawaban kita. Seperti dalam kitab Wahyu 320, yang mengatakan âLihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok, jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan dia bersama-sama dengan Akuâ. Sebab itu bukalah hatimu apabila Tuhan mengetuk hatimu untuk masuk. Biarkanlah Ia bertakhta dan menjadi Tuhan dalam kehidupanmu, sehingga Ia memimpin hidupmu kepada air kehidupan. Apabila seseorang menerima Yesus Kristus dalam kehidupannya, maka ia mendapatkan keselamatan jiwa sesuai dengan janji yang telah diucapkanNya. Yang keempat, Tuhan yang harus dipermuliakan dan bukan hamba Tuhan yang melayani. Dalam pelayanan Filipus kepada Sida Sida, Allah menunjukkan bahwa yang patut menerima kemuliaan itu adalah Dia sendiri. Setelah Sida Sida dibaptis, tiba-tiba Filipus lenyap dari pandangan Sida Sida, hingga ia tidak sempat mengucapkan terima kasih kepada Filipus. Filipuspun tidak sempat menerima pujian dan syukur itu dari Sida Sida, sehingga segala pujian itu diberikan kepada Tuhan. Filipus dilarikan oleh Tuhan ke tempat lain yang sedang menantikan pelayanannya. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, dalam tindakan penyelamatan melalui hamba-hamba Tuhan, maka pujian dan syukur itu harus dipersembahkan kepadaNya. Jiwa kita yang sudah diselamatkan adalah milik Yesus dan bukan milik hamba Tuhan atau milik sesuatu gereja. Jadi berikanlah syukur kepadaNya dan persembahkanlah hidupmu bagi Yesus. Kita harus beribadah kepada Allah dengan setia dan membangun iman kita dari hari ke hari. Kita juga dapat membagikan keselamatan itu kepada orang-orang di sekitar kita kalau kita digerakkan oleh Tuhan untuk bersaksi. Kita tidak boleh tinggal diam, kalau Tuhan menunjukkan jiwa-jiwa yang lain, kita juga harus memiliki beban untuk mereka. Keselamatan itu adalah untuk semua orang, untuk keluarga kita, untuk teman-teman kita, untuk mereka di jalanan, untuk mereka yang jauh dari kita. Ada seorang yang sedang relax di tepi kapal pesiar untuk liburan dan kebetulan sedang berada di tengah-tengah laut. Tiba-tiba salah satu penumpangnya terjatuh ke laut. Dalam kapal tersebut kebetulan ada orang-orang kenamaan yang melihat kejadian itu lalu berusaha menolong orang kecebur ke laut. Orang pertama, Moralist ketika ia melihat orang kaya itu tercebur, langsung ia mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah buku yang menulis mengenai bagaimana caranya berenang. Lalu ia berteriak Sekarang saudaraku, ambil buku ini dan bacalah bagaimana caranya berenang dan ikutilah instruksi buku ini maka anda akan selamat. Orang di dekat si Moralist ini adalah seorang yang IDEALIST. Tiba-tiba ia terjun ke laut dan berenang-renang di sekitar orang kaya yang sedang semaput, lalu ia berteriak, saudaraku, sekarang anda lihat bagaimana cara saya berenang dan ikuti saya, maka kamu akan selamat dan tidak tenggelam. Orang yang di sebelahnya, kebetulan seorang majelis dari sebuah gereja, ia melihat orang yang sedang tenggelam itu dan timbul belas kasihan, lalu ia berteriak, saudaraku, bertahan saja, pertolongan segera datang, kami akan mengadakan rapat komite dan membicarakan masalahmu, nanti setelah kami selesai rapat dan setuju dengan dana untuk pengeluaran, kami akan menyelesaikan persoalanmu. Mereka pikir orang kecebur ini mau bunuh diri. Orang di sebelah anggota gereja ini adalah seorang yang Positive Thinking, lalu ia bergegas mau menolong, dan ia berteriak Saudaraku, keadaanmu tidak seburuk yang kau pikir, jangan takut, berpikirlah positif bahwa di sekelilingmu itu tidak ada air, kering saja. Akhirnya ada seorang Realist, orang yang terakhir di kapal itu, orang ini langsung terjun ke laut dan dengan penuh resiko, ia menarik orang tersebut dan menyelamatkannya. Bapa/ibu/sdr/I setelah saudara terima Yesus maka berikanlah waktumu, tenagamu, doamu dan yang lain-lain dengan segalah pengorbanan sebagaimana orang yang realistis tadi, untuk menunjang pemberitaan Injil di dunia yang gelap ini. Makin banyak orang diselamatkan, maka makin besar juga pujian dan syukur dipanjatkan bagi Allah di sorga. Jadi, saudara saudara yang kekasih, kita dapat belajar dari keempat hal ini. Allah berinisiatif untuk penyelamatan, Allah bertindak memakai hamba-hamba Tuhan, dan Allah menanti respons atau jawaban dari pendengar. Marilah kita bersyukur kepadaNya yang begitu mempedulikan kita khususnya untuk menyelamatkan kita. Maka kita juga yakin bahwa Tuhan mempunyai rencana penyelamatan bagi semua orang karena korbanNya di salib untuk semua orang, dan juga Ia mempunyai caraNya sendiri untuk melakukannya. Pertama, kalau kita sudah diselamatkan oleh Kristus, maka kita harus menyadari bahwa Tuhanlah yang penuh kasih telah merencanakan keselamatan jiwa kita ini. Dua, Tuhanlah yang mengusahakan juga penyelamatan jiwa kita. Tiga, dalam tindakan penyelamatan Allah kepada kita, Tuhan juga menantikan dan menunggu jawaban kita yang positif. Empat, dalam tindakan penyelamatan melalui hamba-hamba Tuhan, maka pujian dan syukur itu harus dipersembahkan kepadaNya.
kisah para rasul 8 26 40